Palu – Pemerintah Kabupaten Donggala, melalui Dinas Pariwisata telah memetakan 100 destinasi wisata dari 16 kecamatan yang ada. Pengembangan destinasi dibagi per zona prioritas dan terus diperbaharui setiap tahun.
Program ini mendorong kemandirian desa dalam pengelolaan objek wisata lokal. Donggala menargetkan pertumbuhan sektor pariwisata berbasis potensi dan partisipasi masyarakat. Kepala Dinas Pariwisata Donggala, Muhammad, mengatakan, penataan zona memudahkan penentuan skala prioritas.

“Kita tidak bisa angkat semua sekaligus, untuk itu dibagi zonasi. Mana yang super prioritas, itu dulu yang dibina,” ujarnya.
Ia menambahkan, skema ini juga membuka ruang inovasi dan kompetisi sehat antarwilayah. Setiap desa dan kecamatan didorong mengelola daya tarik wisata berbasis kekuatan lokalnya sendiri.
Selain pantai dan wisata bahari, Donggala juga memiliki potensi air terjun, agrowisata, dan budaya. Tercatat sekitar 10 air terjun tersebar di berbagai desa dan tengah diteliti keberlanjutannya sepanjang musim.
“Kita temukan air terjun baru setelah Lebaran kemarin. Debit air besar, tapi harus diuji lagi saat kemarau,” ujarnya.
Hal ini penting agar pengembangan destinasi berkelanjutan dan tidak hanya bersifat musiman selain itu Dinas Pariwisata Donggala juga tengah menyusun daftar destinasi Top 10 yang diperbarui setiap tahun. Pengujian awal dilakukan saat libur panjang nasional untuk menilai minat dan aksesibilitas wisatawan.
Melalui strategi pemetaan ini, Donggala berharap dapat meningkatkan jumlah kunjungan dan dampak ekonomi warga. Pemerintah daerah menargetkan sektor pariwisata sebagai lokomotif pembangunan wilayah pesisir dan pedalaman. WRM